Beda Kehidupan Neymar ketika Miskin dan Kaya


Sekarang Neymar telah menjadi salah satu manusia terkaya di dunia. Ia mendapat gaji yang fantastis setelah gabung dengan PSG. Satu kali kedipan mata saja, ia bisa menghasilkan uang sekitar Rp.15 ribu. 

Saat ini gaji Neymar di PSG senilai 30 juta euro per tahun atau 2,6 juta euro per bulan. Jika dirupiahkan, gaji Neymar sekitar 41 miliar per bulan. Jumlah tersebut sudah bisa untuk menutupi gaji Presiden Indonesia selama 113 tahun. Jumlah tersebut juga bisa untuk memenuhi gaji 12.424 karyawan di Jakarta per bulan. 

Kisah sukses Neymar menjadi orang kaya  tak terjadi begitu saja. Ia tidak menemukan harta karun lalu menjadi orang kaya raya. Di balik itu semua, ia telah melewati proses dan perjuangan yang panjang.

Sebelum menjadi pemain populer seperti sekarang, ia memulai perjalanannya sebagai pemain sepakbola jalanan alias dari titik nol—seperti pemain Brasil pada umumnya. Ia kemudian gabung dengan klub kecil bernama, Portuguesa Santista. Pada tahun 2004, FC Santos mendatangkannya sebagai pemain akademi.

Ia pernah hampir gabung Real Madrid di usia 14 tahun. Namun ia menolak kesempatan tersebut karena Santos menjanjikan jaminan masa depan yang lebih baik. Namun beberapa tahun kemudian, pada tahun 2013, Neymar berlabuh di Barcelona.

Pada bursa transfer musim panas kemarin, ia memutuskan meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan PSG. Ia menjadi pemain termahal dunia setelah klausul pelepasannya ditebus dengan nilai 222 juta euro.

-Masa Sulit Neymar dalam Kemiskinan di Brasil

Sebelum sampai pada puncak kariernya seperti sekarang, Neymar juga pernah merasakan hidup penuh dengan keterbatasan. Ia tidak bisa sekolah di sebuah sekolah unggulan seperti yang diharapkan orang tua pada umumnya. Namun kemampuan di bidang sepakbola bisa mengubah segalanya.

Neymar bernama lengkap Neymar da Silva Santos Junior lahir pada 5 Februari 1992, di sebuah kota padat penduduk, di Mogi das Cruzes, 60 km di sebelah utara Sao Paulo. Ayahnya, Neymar Senior, adalah mantan pemain sepakbola profesional yang pernah bermain di sebuah klub kecil, Uniao FC.

*Neymar bersama dengan ayah dan adik perempuannya,  ketika masih dalam kehidupan penuh keterbatasan.

Setelah Neymar lahir, karier ayahnya sebagai pemain sepakbola tak bertahan lama. Neymar Senior segera gantung sepatu setelah mengalami kecelakaan pada tahun 1995. Saat itu usia Neymar baru empat bulan.

Dalam tragedi kecelakaan itu, Neymar juga terlibat bahkan hampir kehilangan nyawanya. Kecelakaan itu terjadi ketika keluarga Neymar dalam perjalanan mengunjungi keluarganya di Santos. Di tengah perjalanan yang sempit dan hujan, mobil dari arah berlawanan menghantam mobil yang ditumpangi Neymar sekeluarga. Setelah terjadi benturan keras itu, Neymar kecil tak tampak di bangku belakang. Kedua orang tuanya pun panik, mengira anaknya terlempar keluar dari mobil akibat benturan tersebut. Akhirnya mereka menemukan Neymar jatuh di bawah kursi. Syukur Neymar selamat, namun darah bercucuran dari wajahnya karena terkena pecahan kaca.

Lepas dari dunia sepakbola membuat Neymar Senior yang menjadi tulang punggung keluarga kesulitan memberi nafkah. Ia harus bekerja sebagai kuli bangunan hingga menjadi sopir demi mendapat uang. Selain itu, mereka pun harus pindah dari apartemen yang sebelumnya mereka kontrak ke rumah kakek  di Sao Vicente. Di sana Neymar dan keluarganya tinggal di sebuah rumah dan hanya memiliki sebuah kamar kecil dan sebuah matras untuk tidur.

“Belum lama ini, sekitar tahun 2000. Kami hidup di sana sampai Neymar menjadi pemain profesional. Kami selalu mendukungnya untuk mengejar semua mimpinya, sejak ia masih sangat kecil. Kontrak Neymar yang pertama ketika ia masih muda. Sebagai anak kecil, ia ingin menjadi apa saja—Superman, Power Rangers. Anak ini sangat banyak gerak, sampai sekarang,” kenang ayah Neymar.

Kondisi keluarga yang serba terbatas membuat Neymar mengenyam pendidikan sekolah negeri yang kondisinya bisa dikatakan buruk. Neymar tak bisa merasakan barang-barang berharga yang ia impikan saat itu. Tak jarang, Neymar harus pergi ke sekolah dengan sepatu butut miliknya.
*Potret Neymar kecil dan menginjak dewasa
Pada tahun 2002, ketika Neymar menginjak usia 10 tahun, ia memulai menapaki mimpinya sebagai pemain sepakbola. Ia bergabung dengan sebuah klub kecil, Portuguesa Santista. Fino sebagai pelatih klub tersebut menjadi orang berjasa dalam perjalanan karier Neymar. Setelah mengetahui kondisi keluarga Neymar, ia meminta pada kepala sekolah swasta ternama di Santos, Tio Gil, untuk memberikan beasiswa agar Neymar bisa sekolah dengan baik dan mengembangkan bakat sepakbolanya. Neymar dan adiknya, Rafaella Beckran, pun mendapat beasiswa itu.

Pada suatu ketika, Neymar membawa tim di sekolahnya menjadi juara di ajang futsal. Aksi Neymar itu kemudian mendapatkan publikasi luas di media Brasil. Klub Santos yang mengetahui bakat Neymar  langsung mengajak Neymar bergabung ke akademi sepak bola mereka pada 2004.


-Depo Rp.100.000 Dapatnya Rp.115.000
-Depo Rp.500.000 Dapatnya Rp.575.000
-Depo Rp.1.000.000 Dapatnya Rp.1.300.000